Relawan TIK, Magetan : Kondisi pandemi Covid – 19 meluluhlantakkan seluruh ekosistem kehidupan masyarakat, termasuk dunia pendidikan. Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur melakukan segenap upaya bersama stakeholder lainnya agar proses belajar mengajar tetap berjalan, bantuan kuota internet hingga pendampingan guru ke rumah siswa belum cukup memberi solusi.
Pasalnya, lokasi yang terpencil menjadi alasan utama, sebagaimana kita ketahui Kabupaten Magetan terletak di kaki Gunung Lawu dan mendapat julukan Kota Kaki Gunung sehingga sinyal sulit didapat meski sudah diberi kuota. Demikian salah satu hasil riset yang dilakukan tim kecil dari Relawan TIK Magetan dan Lestari Ilmu, sebagaimana diungkapkan oleh Alam Surya Kumbara, inisiator Class Chatting dari Relawan TIK Magetan.
Menurut Alam, lahirnya Class Chatting bermula dari kegelisahan tersebut, dan melewati banyak proses, pada Maret 2020 misalnya, Ia bersama rekan berfikir keras agar pelajar di Magetan dapat terus belajar cerdas tanpa kuota.
“Pada awalnya, kami membuat MGT Tematik antara Bulan Maret hingga 11 Juli 2020 ini dibuat perbuku. Kemudian ide ini dituangkan kedalam bentuk digital oleh ahli IT sehingga lahirlah sebuah aplikasi aplikasi mobile, kemudian pada 15 Oktober 2020 kami menggelar audiensi dengan Bupati Dr. Drs. Suprawoto, S.H., M.Si. dan mendapatkan sambutan yang luar biasa.” Ungkap Alam pada acara RTIK Road to Winner WSIS 2021 yang digelar secara virtual pada 26/03/2022.
Tuai Banyak Apresiasi dan Terus Dikembangkan
Tak hanya itu, hasil audiensi dengan Bupati juga memberikan banyak masukan, dan pihaknya dipersilahkan agar aplikasi tanpa kuota tersebut digunakan diseluruh Kecamatan. Difase ini, Alam dan rekannya terus mendapat kritik dan saran yang membangun, hal ini yang kemudian menjadi motivasi dan terus membuktikan dengan karya dengan tagline Belajar Cerdas Tanpa Kuota.
“Aplikasi Class Chatting dapat diunduh di Play store, penggunaan kuota hanya saat pengunduhan sekali saja, setelah download, seluruh fitur akan dapat dinikmati tanpa kuota, dari ulai data pdf hingga audio yang mirip seperti guru mengajar dikelas, audio guru tersebut kami ambil langsung dari MGMP terbaik,” kata Alam.
Lagi, kata Alam, pihaknya terus mendapat masukan, tepatnya pada 11 Januari 2021 Aplikasi Class Chatting semakin dilengkapi, penambahan fitur chat, sehingga memungkinkan guru berkomunikasi dengan siswa tanpa aplikasi lain. Tak hanya itu, pihaknya mengajak animator dari Relawan TIK untuk menampilkan Animasi, sehingga Aplikasi Class Chatting menjadi semakin kompleks.
Lalu, bagaimana Aplikasi ini bekerja? Seluruh fitur dapat dinikmati oleh pengguna tanpa kuota sebab pihaknya memanfaatkan cache pada memori smartphone, pada Mei 2021 FKGPAI dibawah koordinasi Kemenag setempat memberi respon positif turut berkontribusi pada pengembangan buku cetak sehingga memungkinkan siswa bisa menggambar lewat buku, dengan mendengarkan audio melalui aplikasi, atas berbagai pengembangan tersebut pihaknya berkesempatan beraudiensi dengan FKG Jawa Timur di Kantor Kemenag Wilayah Jawa Timur.
“Seluruh konten yang ada dalam aplikasi tersebut, kami buat sendiri, tanpa mengambil dari aplikasi lain, kami terus percaya diri, mudah – mudahan dapat diterima secara luas bagi wilayah lain di Indonesia,” kata Alam
Eko Prasetya, Wakil Ketua Umum Relawan TIK Indonesia mengapresiasi karya Relawan TIK Magetan, inisasi ini menjadi satu – satunya dari Relawan TIK diajang WSIS Prizes 2022, pihaknya berupaya mendampingi Relawan TIK Magetan agar mendapatkan predikat Winner.
“Lima tahun berturut – turut Relawan TIK selalku ikut pada ajang tersebut, dan saat ini Relawan TIK Magetan mewakili kita semua, selamat dan bangga, apa yang kita lakukan diakui dunia dan Provinsi Jawa timur tidak pernah absen dalam perhelatan ini. Saya mengajak secara serentak dan gotong royong untuk vote,” kata Eko
Capaian Class Chatting hingga sampai difase ini tak lepas dari dukungan Pemerintah Daerah, melalui Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Magetan, Cahaya Wijaya S.STP, M.Si pihaknya telah memberikan banyak dukungan, diantaranya oleh Bupati Magetan seluruh pejabat di Kabupaten, Forum SKPD, Camat hingga Lurah diarahkan untuk mendukung Class Chatting
“Inovasi ini terasa luar biasa sebab tidak lahir dari kota besar dimana fasilitas dan infratruktur memiliki dukungan, karya ini justru lahir dari Kabupaten Magetan, sebuah kota kecil sehingga menjadi sesuatu yang luar biasa, kedepan Relawan TIK kami ajak bekerja sama dalam kegiatan lainnya,” tutupnya.
Rilis Relawan TIK Indonesia