Medan, Sumatera Utara : Kementrian Komunikasi dan Informatika bersama Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Provinsi Sumatera Utara menggelar seminar Literasi Digital dan workshop pembentukan Pandu Digital bertajuk Kick Off Literasi Digital di Aula Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Senin (24/07).
Kick Off yang melahirkan ratusan Pandu Digital Purwa dari unsur guru tersebut dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Asren Nasution. Serta dihadiri oleh Ketua Relawan TIK Pusat Fajar Eri Dianto, perwakilan Direktur Pemberdayaan Informatika – Dirjen APTIKA Kementerian Kominfo RI, Kepala Dinas Kominfo Sumut Ilyas Sitorus, Pembina Relawan TIK Sumut yang juga Anggota DPD/MPR RI, Dedi Iskandar Batubara, serta pejabat lainnya.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Asren Nasution menyampaikan bahwa literasi digital (Litdig) memang merupakan sebuah kebutuhan yang harus dimiliki seluruh masyarakat. Khususnya unsur pemerintahan, terlebih lagi dunia pendidikan. Karenanya ia menyambut baik program pandu digital Kemenkominfo yang kemudian difasilitasi oleh Pengurus Wilayah Relawan TIK Provinsi Sumatera Utara (RTIK Sumut) untuk menyasar sekolah-sekolah tingkat SLTA dan perguruan tinggi di Sumatera Utara.
Menurut Asren, literasi digital erat kaitannya dengan kemampuan seseorang menguasai teknologi modern sekarang ini. Hal itu sejalan dengan era digitalisasi segala sektor. Terutama pemerintahan yang memiliki instrumen untuk menguatkannya.
“Saya berharap ini terus berlanjut di sekolah-sekolah yang lain di Sumatera Utara. Masih banyak yang perlu diberikan pemahaman akan pentingnya literasi digital,” ujar Asren.
Senada dengan itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Relawan TIK Indonesia Fajar Eri Dianto menyebutkan pihaknya menjadi mitra dari Kemenkominfo RI dalam hal menyukseskan program literasi digital di Indonesia. Dan Sumatera Utara, adalah satu dari sekian provinsi yang memiliki relawan hingga tingkat kabupaten/kota.
“Di seluruh wilayah, tidak banyak yang bisa memberikan dukungan untuk ini. Tetapi di Sumatera Utara, terimakasih banyak Pak Kadis Pendidikan dan Kadis Kominfo yang berkenan hadir memberikan perhatian dan dukungannya kepada kami,” sebut Fajar pada pelaksanaan Kick Off Seminar Literasi Digital.
Sementara dalam sambutannya, Pembina Relawan TIK Sumut, Dedi Iskandar Batubara mengatakan bahwa berdasarkan Survei Global World Digital Competitiveness Index oleh Institute Management Development (IMD) menunjukkan peringkat literasi digital Indonesia meningkat. Indonesia saat ini berada pada peringkat ke-56 dari 63 negara yang disurvei.
“Artinya perlu ada langkah yang serius dan berkelanjutan dari pemerintah. Dan dengan keberadaan Relawan TIK ini, negara bisa memaksimalkan program-program literasi digital, hingga ke wilayah pelosok. Terutama di daerah terluar, terpencil. Kalau di Sumut itu seperti Pulau Telo, di Kabupaten Nias Selatan,” sebut Dedi.
Karenanya ia berharap Relawan TIK melalui program literasi digital dan pengembangan potensi lainnya di masyarakat dalam hal teknologi informasi dan komunikasi, dapat terus berjalan hingga menyentuh ke desa-desa. Sehingga akhirnya Indonesia bisa menempati peringat atas dalam hal melek digital.
Sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan literasi digital ini, Kepala Dinas Kominfo Sumut Ilyas Sitorus yang menjadi narasumber pada kegiatan itu, menerangkan begitu pentingnya melek digital bagi masyarakat. Sebab berdasarkan pengalaman yang ada, masih banyak aparatur pemerintah yang justru masih gagal teknologi, seperti penggunaan komputer, hingga pemanfaatan fitur/aplikasi secara maksimal pada ponsel pintar saat ini.
Sehingga peningkatan kapasitas literasi digital khususnya di Sumatera Utara jauh lebih baik dan merata. Karena itu pula, pihaknya akan selalu mendukung kegiatan Relawan TIK, dimana sejak awal diperkenalkan, Ilyas Sitorus telah ‘membuka pintu’ instansinya untuk memberikan peluang kerjasama dengan RTIK Sumut. Apalagi sebagian pengurus Relawan TIK Sumut, juga merupakan tenaga pendukung di Dinas Kominfo Sumut yang ia pimpin.
“Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dimasa kepemimpinan bapak Edy Rahmayadi ini telah banyak melakukan pembenahan di bidang SPBE, mendukung digitalisasi pemerintahan serta pengembangan TIK di Sumatera Utara dan kami juga membutuhkan masyarakat yang terliterasi dalam bidang digital jadi dengan adanya masyarakat yang terorganisir dalam RTIK ini sudah pas menjadi mitra kami dalam melakukan pembangunan di Provinsi Sumatera Utara”, ujar Ilyas.
Dan dalam sambutan Ketua RTIK Sumut, Anwar S. Siregar telah memperkenalkan RTIK Sumut dan kinerja yang telah dikontribusikan dalam pembangunan SDM di bidang digital serta harapan dalam kegiatan Pembentukan Pandu Digital program Kementerian Kominfo RI.
“Kami sangat senang sekali dipercaya oleh Kementerian Kominfo RI khususnya dari bidang Direktur Pemberdayaan Informatika untuk memfasilitasi penyelenggaraan Pandu Digital secara kolaborasi di Sumatera Utara dalam bentuk Hybride dengan peserta luring sejumlah 220 orang dan daring 100 orang, kami berharap dapat membantu Diskominfo Provinsi Sumatera Utara dalam meningkatkan Indeks Literasi Digital Provinsi Sumatera Utara dan dapat diterima bermitra dengan DInas Kominfo serta DInas Pendidikan Provsu, semoga kegiatan ini tidak bermula dan berakhir di acara ini saja tapi dapat berkelanjutan pada 32 Kabupaten/Kota lainnya di Sumatera Utara”, sebut Anwar.
Dalam kegiatan Kick Off Pembentukan Pandu Digital Provinsi Sumatera Utara juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara 9 Perguruan Tinggi di Kota Medan dengan RTIK Sumut dan BBPSDMP Kominfo Medan dan dilanjutkan dengan pengajuan MOU kepada Kementerian Kominfo.
Setelah acara seminar, dilanjutkan pelaksanaan workshop dengan 2 (dua) kelas yaitu kelas workshop Manajemen Media Sosial dan kelas workshop Manajemen Platform Pendidikan.
Setelah penyelenggaraan Kick Off Pandu Digital di Aula Dinas Pendidikan Sumut, Seminar Literasi Digital sektor pendidikan, juga dilaksanakan secara Roadshow di sejumlah lokasi diantaranya SMK Negeri 10 Medan, SMK Negeri 1 Medan, Kampus Institut Kesehatan Helvetia dan Universitas Pembangunan Masyarakat Indonesia (UPMI) Medan. Melibatkan seribuan peserta tatap muka dan daring/online, serta menghadirkan narasumber dari akademisi dan praktisi yang memiliki passion di bidang TIK. (Iqbal)