Melalui Nadran bersama, kegiatan yang selama ini berjalan terpisah di masing-masing desa akan terintegrasi dalam satu rangkaian acara besar, dengan tujuan menarik wisatawan dan memperkuat ekonomi lokal.
“Tujuannya jelas, yaitu menghidupkan UMKM. Kami melihat peluang besar untuk menciptakan acara berskala kabupaten dengan nilai kultural kuat yang mampu mendongkrak ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Hasan menyebut, konsep Nadran bersama ini akan melibatkan empat desa pesisir, yakni Waruduwur, Citemu, Bandengan, dan Mundupesisir.
Untuk mewujudkannya, akan dibentuk panitia gabungan yang terdiri dari para tokoh masyarakat lokal.
Panitia tersebut akan merancang berbagai kegiatan, seperti pembukaan dan penutupan acara, pameran produk UMKM, pertunjukan seni tradisional, gerai hasil laut nelayan, hingga pagelaran budaya.
“Esensinya adalah pelestarian budaya. Puncak acara tetap akan menampilkan prosesi larung saji yang menjadi inti dari tradisi Nadran,” ungkap Hasan.
Hasan juga menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha, dan perusahaan, untuk berkolaborasi dalam menyukseskan acara tersebut.