“Ini adalah kesempatan bagi warga untuk terlibat dan merasakan manfaat dari perkembangan pariwisata,” tambahnya.
Selain eks pabrik gula, Desa Karangsuwung juga memiliki sejumlah situs bersejarah dan tempat keramat yang menjadi daya tarik wisata.
Salah satunya adalah Situs Astana Paliangan yang berlokasi di Blok Puhun. Situs ini merupakan makam seorang panglima perang sekaligus tempat bersejarah dengan keberadaan sumur keramat yang airnya tak pernah surut, bahkan di musim kemarau.
Kemudian terdapat Masjid Al-Falah, yang telah berdiri sejak tahun 1854. Masjid bersejarah ini memiliki arsitektur yang mirip dengan Masjid di Keraton Kanoman, menambah nilai historis dan estetika tersendiri bagi pengunjung.
Sementara itu, di Blok Wage, terdapat sumur kotak yang dikenal menghasilkan air bening yang tidak pernah habis meski dalam kondisi kemarau panjang.
“Ini adalah bagian dari budaya yang harus kita lestarikan,” tegas Arief, menekankan pentingnya menjaga warisan sejarah dan budaya lokal.
Arief juga menyampaikan bahwa pemerintah desa bersama warga telah melakukan berbagai persiapan untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata.