Luas Areal Tebu Meningkat 10%, PG Sindanglaut Optimis Capai Target Produksi Gula 120 Ribu Ton Pertahun

Iklan bawah post

CIREBON – Sejalan dengan program ketahanan pangan nasional, PG Rajawali II melalui Pabrik Gula (PG) Sindanglaut, menargetkan produksi gula dalam lima tahun ke depan, mencapai 120 ribu ton pertahun.

Hal itu seperti yang disampaikan Sekretaris Perusahaan PT PG Rajawali II, Erwin Yuswanto, usai acara Selamatan Buka Giling Tebu 2025 di PG Sindanglaut, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Sabtu (10/5/2025).

Menurutnya, target ini bukan mustahil. Apalagi, kata dia, cuaca mendukung sehingga bisa meningkatkan kualitas tanaman tebu.

“Luas areal tebu meningkat 10 persen menjadi 3.097 hektare. Jadi, kami optimis tahun ini menargetkan produksi gula sebesar 120 ribu ton. Ditambah lagi dengan iklim yang mendukung membuat kami optimis kualitas tebu juga akan lebih baik,” kata dia.

Kapasitas terpasang di PG Sindanglaut saat ini, kata dia, sebesar 2.000 ton tebu per hari, dengan efektivitas penggilingan yang diperkirakan mencapai antara 1.800 hingga 2.000 ton per hari.

“Analisa awal di lapangan menunjukkan potensi rendemen atau kadar gula dalam tebu tahun ini cukup tinggi,” katanya.

Tahun lalu, kata dia, PG Sindanglaut berhasil memproses sekitar 7.300 ton tebu.

“Dan tahun ini, targetnya naik tipis menjadi 7.741 ton, yang secara persentase cukup signifikan dalam industri gula,” kata dia.

Dengan masa giling sekitar 135 hari, produksi tahun ini, kata dia, diprediksi mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

“Untuk kualitas secara visual, kondisi tebu tahun ini terlihat lebih bagus. Budidaya tanaman pun lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Jadi kami yakin, secara kualitas dan kuantitas, tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya,” kata Erwin.

Pihaknya, menaruh harapan besar pada program ekstensifikasi lahan, perluasan lahan tanam tebu yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam mewujudkan swasembada pangan.

“Berdasarkan data Dinas Kehutanan Jawa Barat, tersedia sekitar 52 ribu hektare lahan potensial di provinsi ini, yang 20 persennya bisa dimanfaatkan untuk tanaman hortikultura dan perkebunan, termasuk tebu. Kalau lahan bisa dimanfaatkan maksimal, kita optimis dalam lima tahun kedepan bisa balik ke masa keemasan produksi gula seperti tahun 2009-2010, di angka 100 ribu ton,” katanya.

Erwin juga mencontohkan keberhasilan petani di Jawa Timur yang mampu meraih keuntungan hingga Rp80 juta per musim dari dua hektare lahan tebu berkat pola tanam yang efisien dan dukungan perusahaan.

“Dalam hal ini, kita tidak bisa jalan sendiri. Perusahaan, petani, dan pemerintah harus sinergi. Kalau kita bisa dorong kemitraan yang kuat, meski terbatas 2 hektare, tetap bisa untung,” ungkapnya.

Agar produksi gula dari PG Sindanglaut dan pabrik gula lainnya di bawah Rajawali II, pihaknya berharap dapat menutup gap kebutuhan gula konsumsi di Jawa Barat, yang saat ini mencapai 400 ribu ton per tahunnya.

“Kita ingin kembali berkontribusi besar untuk ketahanan pangan nasional. Kalau semua pihak mendukung, target 120 ribu ton bukan mimpi,” katanya.

Iklan dalam post

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *