“Gizi yang baik adalah dasar bagi kesehatan, pertumbuhan, dan produktivitas. Kekurangan gizi berdampak pada penurunan fungsi kognitif dan daya tahan tubuh, serta memicu masalah kesehatan seperti stunting, wasting, dan kekurangan mikronutrien,” tutur Titik.
Sementara itu, praktisi UMKM muda Gunawan Widarto mengingatkan kepada para pelaku usaha terhadap hal mendasar agar dapat bertahan lama dan bisa beradaptasi dengan perkembangan yang terjadi.
“Kegagalan UMKM lebih sering disebabkan oleh kurangnya fondasi manajerial dan strategis, bukan sekadar kekurangan modal. Oleh karena itu, penguatan kapasitas bisnis melalui edukasi, mentoring, dan dukungan sistem sangat penting untuk meningkatkan ketahanan dan pertumbuhan UMKM di Indonesia,” papar Gunawan.
Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat diharapkan dapat memastikan distribusi makanan bergizi berjalan efektif serta menjaga standar kualitas pangan.
Program MBG diharapkan tidak hanya menjadi kebijakan jangka pendek, tetapi juga investasi jangka panjang untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.