Semangat Belajar di Tengah Keterbatasan: SDN 2 Mandala Sambut Kepedulian Polresta Cirebon

Polresta Cirebon membagikan makanan bergizi untuk siswa-siswi SDN 2 Mandala Kabupaten Cirebon.
Iklan bawah post

Cirebon – Kondisi sekolah SDN 2 Mandala, Desa Mandala, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon sangat memprihatinkan. Ada beberapa ruangan kelas rusak dan tidak dapat digunakan lagi karena membahayakan para siswa dan guru.

 

Bacaan Lainnya

Meskipun kondisi sekolah memprihatinkan, para siswa tetap semangat belajar. Terlihat para siswa sangat berantusiasme menyambut kedatangan polisi dari Polresta Cirebon yang akan memberikan makanan bergizi untuk skami, pada Jum’at (13/12/2024).

 

Ketika polisi masuk gerbang sekolah, suara musik marching band yang dimainkan puluhan siswa mengiringi langkah polisi hingga ke ruang kelas.

 

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, melalui Kepala Satuan Lalulintas, Kompol Mangku Anom, mengapresiasi para siswa yang telah menyambut personil kepolisian Polresta Cirebon.

 

“Para siswa terlihat sangat antusiasme menyambut kedatangan kami dengan meriah,” katanya.

 

Pihaknya mengungkapkan kedatangan Polresta Cirebon ke SDN 2 Mandala ingin memberikan makanan bergizi untuk para siswa.

 

“Kami berharap para siswa dapat menjadi siswa yang cerdas dan menjadi generasi emas 2045,” ungkap Kompol Anom.

 

 

Memilih sekolah tersebut, Kompol Mangku Anom, menegaskan bahwa sekolah tersebut karena kondisi sekolahnya yang memprihatinkan dibandingkan dengan sekolah yang ada di perkotaan.

 

“Jarak sekolah lumayan cukup dekat dengan Makopolresta Cirebon, sehingga memilih sekolah SDN 2 Mandala untuk makanan bergizi,” tegasnya.

 

Kepala Sekolah SDN 2 Mandala, Arif Syarifuddin, mengungkapkan bahwa bangunan sekolah yang berdiri sejak tahun 1979 itu telah lama membutuhkan perhatian.

 

“Bangunan ini sudah sangat tua, dan kami sudah mengusulkan renovasi sejak beberapa tahun lalu. Alhamdulillah, insyaallah bantuan renovasi akan datang pada tahun 2025,” ujarnya penuh harap.

 

Saat ini, tiga ruang kelas dan satu ruang guru mengalami kerusakan parah, bahkan bangunan di belakang sekolah yang didirikan melalui swadaya masyarakat juga dalam kondisi kritis.

 

“Ruang guru kerusakannya berat, begitu pula ruang kelas di belakang. Kami khawatir akan keselamatan siswa, terutama di musim hujan,” tambahnya.

 

Sebagai langkah antisipasi, pihak sekolah memindahkan kegiatan belajar-mengajar ke mushola atau menggabungkan murid ke ruang kelas yang masih layak pakai. Dengan total 116 siswa, langkah ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi SDN 2 Mandala.

Pos terkait