Ia memanfaatkan lahan tersebut untuk menanam berbagai komoditas pertanian seperti jagung, terong, dan beragam jenis palawija lainnya.
“Kita ingin semua lini kebutuhan pangan bisa kita siapkan sendiri. Tidak hanya ternak, tapi juga tanaman pangan. Ini ikhtiar kami untuk mandiri pangan dan membantu program pemerintah,” ujarnya.
Pengembangan ayam kampung, menurut Ustaz Ujang, bukan sekadar proyek ekonomi, melainkan bagian dari tanggung jawab sosial untuk membantu masyarakat memperoleh sumber protein hewani yang lebih sehat dan bernilai tinggi.
Dengan semangat ketahanan pangan, ia berharap peternakan ayam kampung yang dirintisnya mampu berkembang lebih besar dan menjadi inspirasi bagi masyarakat desa lainnya untuk turut bergerak dalam sektor pertanian dan peternakan.
“Insya Allah, kalau kita niatkan untuk kebaikan bersama, hasilnya juga akan bermanfaat luas,” tutupnya.
Foto : Ust Ujang Busthomi (ist)