Tenaga Ahli Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN, Achmad Kudori, menyampaikan bahwa MBG membawa misi besar menuju visi Indonesia Emas 2045.
Dengan memadukan intervensi gizi dan pemberdayaan ekonomi, program ini diharapkan memperkuat ketahanan masyarakat dari sisi kesehatan dan kesejahteraan.
“Dapur komunitas yang dibentuk melalui MBG berperan penting dalam menekan ketimpangan gizi sekaligus memberdayakan masyarakat secara ekonomi,” kata Kudori.
Ia juga mengingatkan bahwa seluruh proses pendaftaran mitra MBG, termasuk pembentukan SPPG, tidak dipungut biaya. Masyarakat diminta waspada terhadap pihak-pihak yang memanfaatkan program ini untuk kepentingan pribadi.
Menambahkan hal tersebut, Adib Alfikry dari BGN menjelaskan bahwa kemitraan dalam Program MBG dirancang dengan sistem yang terbuka, akuntabel, dan mudah diakses.
Mulai dari pendaftaran, proses verifikasi, hingga pelaksanaan operasional di lapangan dilakukan secara transparan.
Sementara itu, Kepala Instalasi Gizi RSUD dr. Iskak Tulungagung, Ratih Puspitaningtyas, menekankan pentingnya menyusun menu makanan dengan kandungan gizi yang seimbang. Ia menyebut kombinasi karbohidrat, protein, serat, buah, dan lemak sehat harus diperhatikan secara detail.