CIREBON – Dalam menekan angka pengangguran di Kabupaten Cirebon, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cirebon membuka 1.139 lowongan kerja bekerjasama dengan 14 perusahaan di Indonesia. Acara Job Fair tersebut digelar di SMK Assalam Gegesik, Cirebon. Kamis (18/7/2024)
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Hilmy Riva’i menekankan pentingnya job fair ini dalam membuka akses informasi bagi pencari kerja.
“Salah satu tantangan utama bagi pencari kerja adalah akses informasi. Meski media sosial tersedia, masih banyak yang kesulitan menemukan informasi lowongan kerja. Oleh karena itu, job fair ini sangat penting,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hilmy mengungkapkan jika anggaran pemerintah tidak mencukupi untuk membuka job fair, pemerintah harus bekerja sama dengan pengusaha sesuai skala kebutuhan. Proses ini saling menguntungkan, antara pencari kerja dan penyedia tenaga kerja.
Ia juga menekan pentingnya pemetaan jenis pekerjaan yang dibutuhkan dan menjalin hubungan yang lebih erat antara lembaga pendidikan seperti SMK dan BLK dengan perusahaan juga menjadi perhatian utama.
“Turunnya angka pengangguran sebesar 4,8 persen menunjukkan bahwa pemetaan sesuai kebutuhan dapat berhasil,” tambah Hilmy.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Cirebon, Novi Hendrianto, menjelaskan bahwa job fair sebelumnya telah dilaksanakan di wilayah timur dan berikutnya akan digelar di wilayah tengah.
“Kami bersinergi dengan BKK di Kabupaten Cirebon yang jumlahnya sekitar 30-an, termasuk dengan BKK Assalam Gegesik,” ujar Novi.
Data dari Dinas Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa pada tahun 2023 terdapat 47.779 pencari kerja, termasuk sekitar 12.000 lulusan baru. Sementara itu, penempatan kerja mencapai 20.874 orang, meninggalkan sekitar 26.000 pencari kerja yang belum berhasil mendapatkan pekerjaan.
“Gegesik termasuk enam besar pengirim pekerja migran Indonesia, dengan 465 orang mencari nafkah di luar negeri pada tahun 2023, yang didominasi oleh perempuan,” pungkas Novi.