Bupati diteriaki PHP dalam Aksi Protes Jalan Rusak Jilid II

Iklan bawah post

CIREBON – Ratusan warga Cirebon Timur dari berbagai kalangan kembali melakukan aksi jilid II. Aksi yang diadakan di alun-alun Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon ini, kembali menuntut perbaikan jalan yang rusak parah di wilayah Cirebon Timur.

Aksi yang dihadiri oleh Bupati Cirebon, namun bukannya mendapatkan sambutan positif, Bupati malah diteriaki “PHP” (Pemberi Harapan Palsu) oleh warga dan ratusan peserta aksi. Kamis (08/05/2025).

Bacaan Lainnya

Bupati diminta untuk memberikan solusi konkret dan mempercepat proses perbaikan jalan, sehingga warga tidak lagi merasa dirugikan oleh kondisi infrastruktur yang buruk. Demonstrasi ini menunjukkan ketidakpuasan warga terhadap kinerja pemerintah daerah dan menuntut perubahan yang lebih baik.

Meskipun Bupati Cirebon H. Imron secara mendadak hadir menemui para demonstran, tapi kehadiran disambut antusias oleh para pengunjuk rasa.

Dalam pidatonya, Bupati menyampaikan bahwa perbaikan jalan rusak di wilayah Cirebon Timur telah menjadi program prioritas dan akan segera direalisasikan.

“Kami meminta masyarakat bersabar karena proses administrasi dan lelang proyek tengah berjalan. Jalan-jalan ini sudah kami programkan dari tahun lalu. Insyaallah tahun ini akan mulai diperbaiki. Ini uang negara, jadi prosesnya tidak bisa sembarangan. Harus sesuai aturan,” katanya.

Dirinya juga menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya fokus pada infrastruktur jalan saja, akan tetapi juga mencakup bidang sosial, pendidikan, pertanian, hingga seni budaya dan lainnya.

“Pemerintah tidak bisa sendiri. Harus ada komunikasi yang terus menerus antara masyarakat dan pemerintah,” katanya.

Meskipun sudah menghadiri aksi dan memberikan jawaban atas tuntutan peserta aksi, warga merasa kesal karena Bupati dianggap terus-menerus memberikan janji perbaikan jalan, namun tidak kunjung terealisasi.

“Kami menuntut Bupati untuk segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki jalan yang rusak, sehingga dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan masyarakat. Bukan malah kembali memberi PHP,” kata salah satu peserta aksi, Moh Aan Anwaruddin.

Menurutnya, kekecewaannya tersebut sangat beralasan. Karena, dari sedikitnya 30 titik kerusakan jalan yang diajukan untuk diperbaiki, Pemerintah Kabupaten Cirebon hanya menyanggupi tiga titik.

“Sehingga Alhamdulillah kita masih mau mengawal perjuangan kawan-kawan Cirebon Timur. Tapi hasilnya sangat mengecewakan. Bupati hanya menyanggupi tiga titik perbaikan dengan anggaran Rp17,3 miliar, padahal pendapatan pajak daerah mencapai ratusan miliar. Ini sangat tidak sebanding,” kata Aan yang juga merupakan ketua DPD KNPI Cirebon.

Warga, menurutnya, merasa Pemerintah Kabupaten Cirebon belum benar-benar berniat membangun infrastruktur.

“Jelas, kami belum melihat keseriusan pemerintah. Dari 30 titik, baru tiga yang diumumkan lewat media sosial. Itu pun tanpa kepastian jadwal. Belum lagi masalah banjir dan sampah yang belum jelas solusinya,” katanya.

Dan aksi unjuk rasa ini, kata dia, bukan yang terakhir. Dirinya bersama dengan aktifis Cirebon Timur, akan terus melakukan aksi.

“Jika di antara kami tak ada kesepakatan yang jelas, maka kami akan aksi lagi. Karena yang kami tuntut adalah hak dasar kami sebagai warga,” tegasnya.

Iklan dalam post

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *