Petani Tebu Naungan PG Rajawali II Sindanglaut Kesulitan Akses KUR, Harga Tetes Anjlok

Iklan bawah post

CIREBON – Sejumlah petani tebu yang berada di bawah naungan Pabrik Gula (PG) Sindanglaut Rajawali II mengeluhkan sulitnya mendapatkan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun ini.

Padahal, pihak pabrik telah berperan sebagai afalis (penjamin) dan memfasilitasi langsung proses pengajuan KUR ke pihak bank.

Keluhan tersebut disampaikan oleh Syafii, salah satu petani tebu mitra PG Rajawali II. Ia mengaku hingga kini belum ada kepastian dari pihak perbankan terkait pengajuan KUR, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang relatif lancar.

“Sampai hari ini belum ada kabar baik dari pihak bank. Padahal, tahun kemarin kami bisa mengakses KUR dengan mudah. Sekarang malah tidak tahu alasan kenapa ditolak,” ujar Syafii, Selasa (5/8/2025).

Menurutnya, kondisi ini sangat memberatkan petani. Tanpa modal dari KUR, para petani kesulitan membiayai keperluan tanam, perawatan, hingga panen.

Selain persoalan pembiayaan, Syafii juga mengeluhkan kesulitan mencari tenaga penebang tebu saat musim panen. Banyak dari penebang yang sebelumnya aktif kini memilih alih profesi karena berbagai faktor, termasuk minimnya upah dan ketersediaan pekerjaan yang lebih menjanjikan.

Iklan dalam post

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *