Setiap tanggal 22 Oktober, Indonesia memperingati Hari Santri. Hari ini bukan sekadar hari seremonial belaka, tetapi sebuah pengakuan resmi negara atas peran besar dan heroik para santri serta ulama dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Lantas, bagaimana sejarah ditetapkannya tanggal ini sebagai Hari Santri?
Latar Belakang Sejarah: Indonesia dalam Cengkeraman Agresi Sekutu
Untuk memahami Hari Santri, kita harus mundur ke bulan Oktober 1945. Saat itu, Republik Indonesia yang masih sangat belia baru seumur jagung memproklamirkan kemerdekaannya. Namun, ancaman datang dari tentara Sekutu (Inggris) yang memboncengi pasukan Belanda (NICA). Kedatangan mereka yang awalnya diklaim untuk melucuti senjata tentara Jepang, justru berniat menjajah kembali Indonesia.
Situasi memanas ketika pasukan Sekutu mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945. Mereka menuntut rakyat Indonesia, termasuk para pejuang, untuk menyerahkan senjata. Kondisi ini menimbulkan ketegangan yang memuncak di kota yang kemudian dijuluki sebagai “Kota Pahlawan” itu.