CIREBON – Aktivis Panggon Rakyat Cirebon Timur, Eka Andri, menyoroti persoalan penanganan limbah domestik di wilayah Cirebon Timur yang saat ini berkembang menjadi kawasan industri padat pabrik dengan puluhan ribu karyawan.
Menurutnya, perhatian pemerintah terhadap aspek lingkungan dan sanitasi di kawasan tersebut masih minim.
“Cirebon Timur kini menjadi pusat pertumbuhan industri. Ribuan pekerja setiap hari beraktivitas di pabrik-pabrik, tentu menghasilkan limbah domestik dalam jumlah besar. Pertanyaannya, bagaimana penanganan limbah ini? Apakah ada sistem pengelolaan yang jelas atau malah dibiarkan mencemari lingkungan?” ujar Eka Andri, Rabu (20/8/2025).
Ia menilai, selama ini pembahasan soal Cirebon Timur lebih banyak terfokus pada isu pemekaran daerah dan pembangunan infrastruktur, sementara persoalan lingkungan jarang masuk dalam prioritas.
Padahal, limbah domestik dari aktivitas pekerja maupun pemukiman sekitar kawasan industri berpotensi mencemari sungai, tanah, dan sumber air warga.