Aan juga mendorong keterlibatan aktif KONI dan manajemen klub seperti PSGJ dan lainnya untuk memantau langsung setiap ajang tarkam demi mencari pemain potensial.
“Teman-teman KONI harusnya hadir setiap ada tarkam. Cari pemain, catat, dan bentuk tim yang serius. Masa cari 22 orang pemain saja susah?” katanya.
Selain soal pembinaan atlet, Aan juga menyoroti dampak ekonomi dari kegiatan tarkam. Menurutnya, banyak pedagang kecil yang terbantu dengan adanya pertandingan ini, bahkan bisa memberikan pemasukan bagi desa dan tempat ibadah.
“Tahun kemarin saya lihat, sumbangan dari pertandingan ini untuk masjid bisa tembus lebih dari 100 juta. Artinya perputaran ekonomi juga jalan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Aan juga mengingatkan bahwa Pemkab Cirebon telah menyiapkan anggaran cukup besar untuk sektor olahraga. Tahun lalu, kata dia, anggaran untuk pembinaan olahraga melalui KONI mencapai Rp8 miliar.
“Silakan cabang olahraga mana saja yang berpotensi bisa manfaatkan anggaran itu. Sepak bola termasuk yang harus didorong agar prestasinya naik,” kata Aan.
