Keberhasilan Algha dalam menanam melon premium bahkan sempat mendapat perhatian dan apresiasi dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (KDM) saat melakukan panen raya beberapa pekan lalu.
Salah satu pemuda Ciawijapura yang bergabung, M. Ikrom, menceritakan perjalanannya. Lulusan SMK di Tanjung Priok, Jakarta ini sebelumnya bekerja sebagai buruh proyek bangunan. Namun kini, ia mengelola 400 bata lahan melon, 4.000 ekor lele, dan 24.000 pohon cabai bersama BUMDes yang dikomandoi Algha.
“Awalnya ragu, tapi setelah terjun langsung dan belajar bareng Mas Algha, saya sadar bertani juga bisa menjanjikan. Apalagi kalau dikelola secara modern dan serius,” ujar Ikrom.
Hal senada disampaikan oleh Fiqih, alumni SMK Bina Warga Lemahabang, yang juga kini aktif di kegiatan pertanian BUMDes.
“Saya bersyukur bisa gabung dan berproses di sini. Banyak ilmu, banyak pengalaman. Kita nggak cuma jadi petani, tapi juga belajar wirausaha,” katanya.
Dengan semangat kolektif ini, BUMDes Mitra Sukses Ciawijapura perlahan tapi pasti menunjukkan bahwa desa bisa mandiri, dan anak muda bisa jadi ujung tombaknya. Pertanian bukan lagi sektor yang ditinggalkan, tetapi justru menjadi harapan baru untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.