Cirebon : Atap bangunan SMPN 1 Talun Kabupaten Cirebon yang ambruk dan menimpa sejumlah siswa, ternyata belum lama direnovasi dan masih dikategorikan baru.
Menurut keterangan kepala SMPN 1 Talun, Sunarto, dua atap bangunan yang ambruk tersebut, baru dibangun sekitar tahun 2021 lalu. Sehingga diperkirakan, baru berusia sekitar tiga tahunan.
“Baru sekitar tiga tahunan. Karena saya datang (menjabat kepala sekolah) kesini, atap bangunan masih baru,” ujar Sunarto, Selasa 10 Desember 2024.
Menurut Sunarto, tidak ada tand-tanda akan ambruknya atap bangunan kelas dan laboratorium tersebut. Sehingga dirinya juga kaget, ketika atap bangunan ini tiba-tiba roboh.
Awalnya, ia mengira atap bangunan yang roboh hanya satu bangunan saja. Namun ternyata, ada dua atap bangunan yang ikut roboh.
“Awalnya dikira satu saja yang roboh, ternyata ada dua,” kata Sunarto.
Sunarto menyebutkan, ada sekitar 30 ruangan yang terdapat di sekolah ini, baik itu terdiri dari ruang kelas, ruang guru maupun ruang laboratorium.
Kejadian ambruknya bangunan seperti ini, menurutnya merupakan hal yang pertama kalinya dan akan dijadikan sebagai bahan evaluasi.
“Kami juga nanti akan menggelar rapat dengan komite sekolah,” ujar Sunarto.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lokasi, atap bangunan kelas dan laboratorium yang ambruk, terbuat dari baja ringan dengan menggunakan atap genteng.
Hampir seluruh atap bangunan yang ada di dua ruang tersebut ambruk. Rangka atap baja ringan juga terlihat melengkung dan menempel hingga lantai.
Sebelumnya, dua ruang di SMPN 1 Talun Kabupaten Cirebon ambruk. Peristiwa tersebut mengakibatkan sejumlah siswa terluka dan harus mendapatkan penanganan medis.