“Kami juga nanti akan menggelar rapat dengan komite sekolah,” ujar Sunarto.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lokasi, atap bangunan kelas dan laboratorium yang ambruk, terbuat dari baja ringan dengan menggunakan atap genteng.
Hampir seluruh atap bangunan yang ada di dua ruang tersebut ambruk. Rangka atap baja ringan juga terlihat melengkung dan menempel hingga lantai.
Sebelumnya, dua ruang di SMPN 1 Talun Kabupaten Cirebon ambruk. Peristiwa tersebut mengakibatkan sejumlah siswa terluka dan harus mendapatkan penanganan medis.