“Tadi malam tidak banjir. Kalau sampai banjir besar, kerusakannya bisa jauh lebih parah,” tegasnya.
Kondisi ini semakin memperkuat dugaan bahwa ambrolnya jembatan lebih disebabkan oleh konstruksi yang tidak memenuhi standar dibanding faktor cuaca.
Setelah kejadian, akses jembatan resmi ditutup total. Banyak warga yang biasanya berkunjung untuk berjalan kaki atau sekadar berfoto kini dilarang melintas demi keselamatan.
“Biasanya ramai buat foto-foto. Supaya tidak ada kejadian yang membahayakan, jalurnya langsung ditutup,” kata Yusuf.
Kerusakan Jembatan Gantung Babakan Losari menjadi tambahan dalam daftar infrastruktur desa yang tak mampu bertahan lama usai diresmikan. Warga menilai kondisi ini memalukan dan merugikan, mengingat proyek tersebut seharusnya menjadi solusi akses masyarakat antar desa.
Masyarakat mendesak pemerintah daerah hingga pusat untuk melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk: memeriksa kualitas material, meninjau ulang proses perencanaan dan pengawasan, meminta pertanggungjawaban pelaksana proyek, serta memastikan perbaikan segera dilakukan.
