Bau Menyengat Limbah Kentang di Cirebon, Usaha Pakan Ternak Ternyata Tak Kantongi Izin

Pekerja sedang menimbun limbah kentang menggunakan material tanah agar tidak bau.
Iklan bawah post

‎“Dikiranya ke saya sudah izin, padahal sama sekali tidak,” tegasnya.

‎Warga sekitar pun semakin resah karena bau kentang yang membusuk tidak hanya mengganggu kenyamanan, tapi juga dikhawatirkan menimbulkan dampak kesehatan.

‎Heriyanto, sang pemilik usaha, akhirnya buka suara. Ia mengakui kesalahannya karena tidak memahami karakter bahan baku yang ditangani.

‎“Pertama-tama saya minta maaf kepada warga. Kentang itu rencananya mau saya jemur untuk bahan pakan ternak. Tapi teksturnya beda dengan singkong atau ubi, cepat sekali busuk. Dari yang awalnya segar, beberapa butir rusak, lalu menular ke tumpukan lain. Air keluar, jadilah bau busuk,” jelasnya.

‎Heriyanto juga mengaku kerepotan menangani 20 ton kentang yang sudah terlanjur datang. Ia mencoba memindahkan ke lahan lain untuk dijemur, namun ditolak pemilik lahan dan diminta mengubur kentang busuk tersebut.

‎“Saya ditekan untuk dua pilihan, diambil lagi atau dikubur. Akhirnya ya saya kubur saja. Saya sadar kesalahan saya karena tidak izin sejak awal,” kata Heriyanto.

Iklan dalam post

Pos terkait

Iklan bawah post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *