“Memang, pada saat panen raya pertama, harga gabah tidak ada yang di atas Rp6.500 perkilogram, maka kita turun dan harga akhirnya bisa stabil diatas Rp6.500 perkilogram. Dan sampai saat ini kita masih melakukan penyerapan gabah petani,” katanya.
Sampai saat ini, penyerapan gabah dari petani oleh Perum Bulog Kancab Cirebon, dijelaskannya, sudah sekitar 100 ribu ton gabah setara beras atau bila rendemen 50 persen itu bisa diartikan penyerapan gabah basah dari petani sudah lebih dari 200 ribu ton.
“Jika berkaca pada pengalaman Bulog secara nasional yang pernah melakukan penyerapan gabah dari petani sebanyak 3 juta ton, saat itu kantor cabang Cirebon melakukan penyerapan sebesar 125.000 ton gabah setara beras. Maka target Perum Bulog kantor cabang Cirebon untuk menjaga HET gabah ditargetkan minimal sama 125.000 ton gabah setara beras atau masih akan melakukan penyerapan minimal 25.000 ton gabah setara beras,” kata dia.