CIREBON – Warga Japura Lor, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, mempertanyakan transparansi penggunaan anggaran Ketahanan Pangan (Ketapang) BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Japura Lor. Jumat (7/11/2025).
Mereka menuding bahwa BUMDes tidak transparan dan diduga melakukan proyek fiktif pengadaan program ketahanan pangan.
Warga Japura Lor, Moh Suwandi, mengungkapkan bahwa awalnya BUMDes memfokuskan program ketahanan pangan untuk peternakan dan penggemukan kambing.
Namun, tiba-tiba program tersebut diganti dengan tanam jagung 3 hektare, peternakan kambing 1 hektare, dan padi 1 hektare.
“Setelah saya cek, ternyata tidak ada semua. Baik untuk peternakan tidak ada, padi, jagung juga tidak ada, dan lokasinya juga tidak jelas,” ujarnya.
Moh Suwandi menuding bahwa perubahan program tersebut tidak melalui musyawarah dengan warga.
“Tidak ada musyawarah dengan warga, tidak ada transparansi, dan tidak ada kejelasan tentang program tersebut,” tambahnya.
Moh Suwandi menuding bahwa BUMDes Japura Lor melakukan proyek fiktif pengadaan program ketahanan pangan.








