BUMDes Munjul: Bangkit dari Unit Kecil, Kini Sumbang Puluhan Juta untuk Desa, Hingga Jadi Percontohan

Iklan bawah post

Dari Rp2 juta pada tahun pertama, naik ke Rp20 juta di tahun kedua, dan menembus Rp60 juta pada tahun ketiga.

“Itu angka bersih, setelah dipotong biaya operasional. Artinya, usaha desa sudah berjalan efektif,” tegas Iin.

Setiap pekan, BUMDes Munjul menggelar evaluasi mingguan. Dalam pertemuan itu, semua unit usaha dilaporkan secara transparan, ide-ide baru dibahas, dan solusi terhadap kendala dicari bersama.

“Kita juga kumpulkan warga yang vokal, agar bisa menyumbang gagasan. Kalau idenya matang, kita ajak studi banding,” jelasnya.

Senada dengan itu, Ketua BPD Munjul, Mahmud Jazuli, menyatakan bahwa lembaganya menjadi bagian dari sistem pendukung BUMDes.

“Kami mendampingi dan ikut memproyeksikan masa depan usaha desa melalui BUMDes. Aspirasi warga terus kita serap, termasuk peluang seperti pengolahan sampah, ketahanan pangan, bahkan pengembangan ekowisata dan penanaman buah anggur massal di lahan tidur,” paparnya.

Mahmud menambahkan, program pengelolaan sampah akan menjadi prioritas dan sudah mulai dianggarkan.

Iklan dalam post

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *