Buntut Banyak Keluhan, Tokoh Pemuda dan Aktivis Cirebon Timur Desak Pemda Bersihkan RSUD Waled

Iklan bawah post

Dalam beberapa minggu terakhir, Dade mengaku menerima banyak aduan masyarakat, mulai dari pelayanan medis yang dinilai kurang optimal, minimnya empati tenaga kesehatan terhadap pasien BPJS, hingga mencuatnya isu dugaan asusila di lingkungan rumah sakit.

Kondisi tersebut dinilai telah menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat Cirebon Timur yang sangat bergantung pada layanan RSUD Waled.

Menurut Dade, momentum pergantian kepemimpinan yang tengah berlangsung harus dimanfaatkan secara maksimal oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon.

“Kami melihat ini sebagai momentum emas untuk pembenahan total RSUD Waled, terutama saat Pemkab Cirebon sedang mencari figur Direktur baru,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa calon Direktur RSUD Waled ke depan harus memiliki kompetensi manajerial yang kuat sekaligus jiwa humanis yang tinggi.

“Pelayanan kesehatan bukan hanya soal administrasi dan medis, tetapi juga soal hati nurani. Baik pasien umum maupun BPJS harus dilayani secara profesional dan manusiawi. Saya punya pengalaman bersinergi dengan pejabat RS Waled sebelumnya, dan saat itu kepemimpinan rumah sakit benar-benar humanis,” tegasnya.

Iklan dalam post

Pos terkait

Iklan bawah post