Menurutnya, kekecewaannya tersebut sangat beralasan. Karena, dari sedikitnya 30 titik kerusakan jalan yang diajukan untuk diperbaiki, Pemerintah Kabupaten Cirebon hanya menyanggupi tiga titik.
“Sehingga Alhamdulillah kita masih mau mengawal perjuangan kawan-kawan Cirebon Timur. Tapi hasilnya sangat mengecewakan. Bupati hanya menyanggupi tiga titik perbaikan dengan anggaran Rp17,3 miliar, padahal pendapatan pajak daerah mencapai ratusan miliar. Ini sangat tidak sebanding,” kata Aan yang juga merupakan ketua DPD KNPI Cirebon.
Warga, menurutnya, merasa Pemerintah Kabupaten Cirebon belum benar-benar berniat membangun infrastruktur.
“Jelas, kami belum melihat keseriusan pemerintah. Dari 30 titik, baru tiga yang diumumkan lewat media sosial. Itu pun tanpa kepastian jadwal. Belum lagi masalah banjir dan sampah yang belum jelas solusinya,” katanya.
Dan aksi unjuk rasa ini, kata dia, bukan yang terakhir. Dirinya bersama dengan aktifis Cirebon Timur, akan terus melakukan aksi.
“Jika di antara kami tak ada kesepakatan yang jelas, maka kami akan aksi lagi. Karena yang kami tuntut adalah hak dasar kami sebagai warga,” tegasnya.