BWCF ke 14 Resmi Dibuka, Menyulam Kembali Kisah Peradaban Nusantara dari Jejak Nisan Tua

Iklan bawah post

CIREBON – Suasana malam di Keraton Kacirebonan terasa seperti membuka kitab lama yang kembali bernapas. Angin yang menyentuh halaman keraton seolah membawa pulang jejak-jejak ingatan dari berbagai penjuru Nusantara.

Dari Sanggar Sekar Pandan, para penari cucuk lampah melangkah perlahan—seperti para pembawa kabar yang mengantar para tamu menuju pintu festival, mengantar pada suasana sakral di pembukaan Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) ke-14, Kamis (20/11/2025).

Di bawah cahaya lampu yang temaram, Sultan Kacirebonan, PR Abdul Gani Natadiningrat SE memberikan sambutan hangat. Kata-katanya mengalir lembut, mengingatkan bahwa Cirebon tak hanya sekadar ruang geografis, tetapi juga simpul sejarah yang hidup di antara tiga keraton, manuskrip kuno, dan tradisi spiritual yang tak pernah padam.

Kehadiran perwakilan pemerintah Kota Cirebon, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, mempertegas bahwa festival ini dipayungi semangat bersama untuk menjaga warisan budaya kota udang ini.

Iklan dalam post

Pos terkait

Iklan bawah post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *