Dari awal hingga akhir, malam itu menghadirkan bukan hanya sebuah pembukaan festival, tetapi sebuah perjalanan spiritual dan intelektual.
Seperti air laut yang terus kembali ke pantai Cirebon, jejak-jejak masa lalu menemukan jalannya pulang. BWCF ke-14 membuka ruang untuk mengingat, merawat, dan menuliskan kembali warisan Nusantara—agar tidak kehilangan arah dalam arus zaman yang terus berubah. (*)








