CIREBON – Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cireban, kembali merasakan dampak akut dari air rob yang terus melanda.
Air laut yang pasang dan meluap ke daratan ini tidak hanya merendam rumah-rumah warga, tetapi juga fasilitas sosial yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat.
Kondisi ini semakin memperparah kehidupan warga yang sudah terbebani dengan berbagai kesulitan ekonomi dan lingkungan. Jumat (16/05/2025).
Bagi warga yang mayoritas petambak ikan bandeng Desa Ambulu, air rob menjadi bencana yang terus berulang. Setiap hari, dari sore hingga malam hari, air laut pasang dan membawa serta ikan bandeng yang mereka budidayakan.
Kerugian materil yang dialami petambak sangat besar dan berdampak langsung pada mata pencaharian mereka. Banyak di antara mereka yang merasa frustrasi dan putus asa karena tidak ada solusi yang jelas dari Pemda Kabupaten Cirebon untuk mengatasi masalah ini. Sehingga kebanyakan petambak ikan Desa Ambulu kehilangan mata pencarian dan lebih memilih alih profesi menjadi buruh dan sebagian lainnya bekerja serabutan.
Salah seorang warga Ambulu, Tamsur, mengungkapkan bahwa warga Desa Ambulu berharap agar Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon dapat segera mencari solusi konkret untuk mengatasi masalah air rob ini.
Mereka mengharapkan adanya langkah-langkah nyata yang dapat melindungi rumah, fasilitas sosial, dan kegiatan perikanan mereka dari terjangan air laut.
“Kami sudah tidak tahan lagi dengan kondisi ini. Kami berharap Pemda dapat membantu kami mencari solusi yang tepat agar kami bisa hidup dengan tenang dan tenteram,” harapnya.
Dengan harapan dan doa, warga Desa Ambulu menanti respons positif dari pemerintah untuk mengatasi masalah air rob yang telah lama menghantui kehidupan mereka.
Pemda, menurutnya, hanya formalitas terkesan menampung aspirasi warga. Karena terbukti sudah beberapa kali melakukan kunjungan ke desanya, namun sampai sekarang belum ada solusi nyata untuk dirinya dan warga Ambulu lain.
“Jangan-jangan, mereka bukan bidangnya. Seharusnya kerja di Dinas PU, tapi malah di Dinas Perikanan. Jadi, sampai sekarang gak bisa cari solusi. Intinya, mereka (Pemda) gak bisa kerja,” tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan Aisyah, Warga Blok Manis, Desa Ambulu, yang juga mengeluh karena air rob terus-menerus mengganggu aktifitas sehari-harinya. Setiap kali air rob naik, warga selalu was-was dan khawatir akan dampak yang ditimbulkan.
“Air rob ini sudah menjadi langganan kami setiap hari. Kami tidak bisa beraktivitas dengan tenang karena selalu takut air rob akan naik dan merendam rumah, tambak, dan fasilitas lainnya,” katanya.
Warga berharap Pemda dapat segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah air rob ini. Mereka menginginkan solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk melindungi kehidupan mereka dari terjangan air laut.
“Kami hanya ingin hidup dengan tenang dan tenteram, tanpa harus terus-menerus was-was dengan air rob. Kami berharap pemerintah dapat membantu kami,” tambahnya.
Dengan kesabaran yang mulai habis, warga Desa Ambulu menanti respons positif dari pemerintah untuk mengatasi masalah air rob yang telah lama menghantui kehidupan mereka.