“Cacing menyerang sistem limfa dan mengganggu fungsi sel getah bening. Akibatnya terjadi pembengkakan, penurunan daya tahan tubuh, hingga risiko komplikasi seperti infeksi berulang atau luka pada kulit,” jelasnya.
Untuk mencegah kondisi pasien memburuk, Dinkes bersama puskesmas akan terus melakukan pemantauan berkala.
“Sejak awal kasus ini ditangani, kami berkomitmen untuk tetap memantau agar tidak berkembang lebih parah,” tegas Edi.
Misri sendiri dulunya adalah tulang punggung keluarga. Ia pernah bekerja lebih dari lima tahun di Bahrain. Namun, dua tahun terakhir masa kerjanya, kakinya mulai mengalami pembengkakan.
“Kalau dipakai aktivitas, bengkaknya makin besar. Pernah dibawa ke rumah sakit di sana, dokter bilang penyakitnya serius,” kenang Misri.
Karena kondisi itu, ia akhirnya dipulangkan ke Indonesia pada 2013. Sejak saat itu, pembengkakan kakinya semakin parah hingga membuatnya kesulitan beraktivitas.
Kini, kehidupan Misri jauh dari kata normal. Aktivitasnya terbatas di rumah, namun ia tetap berharap mendapatkan perhatian serius agar bisa menjalani hari-hari dengan lebih layak bersama kedua anaknya.
