Tidak adanya penjelasan resmi tersebut semakin memunculkan tanda tanya di tengah masyarakat, terutama keluarga pasien yang merasa dirugikan.
Sejumlah pihak menilai sikap saling lempar tanggung jawab di internal manajemen rumah sakit justru memperkeruh suasana dan berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap pelayanan kesehatan, khususnya bagi pasien peserta BPJS Kesehatan.
Tekanan publik pun terus menguat. Aktivis dan Pemerhati Sosial Cirebon Timur, H. Dade Mustofa Efendi, mendesak Pemerintah Kabupaten Cirebon segera melakukan pembenahan total terhadap manajemen dan pelayanan di RSUD Waled.
Desakan ini muncul menyusul maraknya keluhan masyarakat, terutama terkait dugaan ketidakprofesionalan dokter serta sikap tenaga kesehatan (nakes) yang dinilai kurang ramah dalam menangani pasien BPJS.
Menurut H. Dade, dalam beberapa bulan terakhir pihaknya banyak menerima aduan masyarakat, mulai dari penanganan medis yang dirasa kurang optimal, minimnya empati tenaga kesehatan, hingga isu sensitif lainnya seperti dugaan praktik penitipan uang yang mencoreng citra rumah sakit daerah tersebut.








