Senada, Kuwu Karangmalang, Saronih, menyampaikan dukungannya terhadap pemekaran, bahkan menegaskan kesiapan desanya jika ditunjuk sebagai titik nol atau calon ibu kota Cirebon Timur.
“Intinya dengan adanya rencana pemekaran, kami sangat mendukung. Harapan kami, realisasinya segera terwujud. Minimal, perbaikan infrastruktur harus dilakukan secara total sebagai persiapan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Anggota BPD Seluruh Indonesia (PABPDSI) Kecamatan Karangsembung, Toat Hidayat, menekankan pentingnya penyamaan persepsi antara kuwu, BPD, dan masyarakat terkait rencana pemekaran ini.
“Kami sangat mendukung pemekaran. Namun, infrastruktur harus segera dipenuhi agar tidak menjadi penghambat. Itu menjadi tanggung jawab pemerintah daerah maupun provinsi, dengan dukungan dana yang maksimal,” jelasnya.
Menurutnya, pemekaran akan membawa dampak positif bagi masyarakat Cirebon Timur, terutama dalam hal kemudahan akses administrasi.
“Harapan kami, masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh ke pusat pemerintahan induk untuk mengurus administrasi. Dengan adanya pemekaran, pelayanan publik akan lebih dekat dan mudah diakses,” pungkasnya.