Geger Tikus Pembawa Leptospirosis, Desa Melakasari Tetapkan Status KLB dan Lakukan Perburuan

Iklan bawah post

Gejalanya bisa menyerupai HIV dalam tahap awal: tubuh terasa lemas, nyeri otot dan tulang, serta dapat berpotensi menular melalui kontak dengan air atau lingkungan yang terkontaminasi.

Kabar ini pun mengubah suasana desa yang sebelumnya tenang menjadi siaga. Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon langsung menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk Desa Melakasari sebagai langkah antisipatif agar wabah tidak menyebar lebih luas.

“Penetapan KLB ini adalah bagian dari tanggung jawab kesehatan masyarakat. Kami tidak ingin menunggu sampai kasus bertambah banyak. Ini harus dicegah sejak dini,” ujar Sochibi.

Sebagai tindak lanjut, Tim Surveilans dari Puskesmas Gebang mulai melakukan serangkaian upaya mitigasi, termasuk pelacakan di sekitar rumah pasien, penyemprotan disinfektan, hingga edukasi kepada warga mengenai bahaya dan penularan Leptospirosis.
Pemerintah desa pun tidak tinggal diam.

Bersama masyarakat, mereka bersiap melakukan pencarian tikus di sekitar lokasi yang diduga menjadi sumber bakteri.

Iklan dalam post

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *