Adapun 7 tuntutan utama yang diusung para pengemudi ojol dalam aksi kali ini adalah:
RUU Transportasi Online segera masuk ke dalam Prolegnas.
Potongan aplikator maksimal 10% tanpa tawar-menawar.
Regulasi tarif khusus untuk layanan antar barang dan makanan.
Audit investigatif terhadap potongan 5% hak ojol yang dinilai telah diselewengkan aplikator.
Penghapusan program aplikator yang merugikan, seperti aceng, slot, multi order, hingga member berbayar.
Pergantian Menteri Perhubungan dengan sosok yang dianggap lebih pro-rakyat.
Pengusutan tuntas tragedi 28 Agustus 2025 yang menewaskan dua pengemudi ojol: Affan Kurniawan (21) di Jakarta dan Rusdamdiyansah (26) di Makassar.
Gelombang Tekanan untuk Pemerintah
Aksi kali ini diprediksi akan menjadi salah satu unjuk rasa terbesar komunitas ojol di Jakarta. Dengan titik kumpul di tiga lokasi strategis pemerintahan, mereka ingin memastikan suara para pengemudi tidak lagi diabaikan.
“Ini aksi kepung DPR. Kami tidak main-main. Ojol bukan hanya penopang transportasi masyarakat, tapi juga tulang punggung ekonomi keluarga. Kami hanya minta keadilan,” pungkas Igun.