“Yang angkat telepon polisi, ngabarin bahwa Aep kecelakaan,” kata Dasuki.
Dasuki kemudian mengambil alih telepon tersebut dan meminta kepada polisi, untuk memberikan telepon keputranya tersebut. Namun Polisi saat itu hanya meminta keluarga agar cepat ke Karawang.
“Saat itu saya minta teleponnya serahin ke Aep aja, tapi kata polisi susah. Malah polisi meminta Keluarga untuk segera menuju Karawang,” ujar Dasuki.
Dasuki dan keluarga baru mengetahui bahwa Aep menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam peristiwa maut tersebut, saat tiba di RS Rosela Karawang.
Ia menyebut, ada enam kantung jenazah akibat peristiwa di malam tahun baru itu. Bahkan, Dasuki sempat membuka seluruh kantung jenazah, sampai akhirny menemukan jenazah putranya.
“Saya langsung lemas dan pingsan, kemudian dibantu sama polisi,” ujar Dasuki.
Peristiwa kecelakaan maut terjadi pada malam tahun baru di Tol Jakarta – Cikampek. Bus Bhinneka jurusan Merak-Cirebon, menabrak pembatas jalan kemudian terguling hebat.
Peristiwa tersebut mengakibatkan enam korban meninggal dunia, empat korban luka berat dan belasan lainnya harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.