Dikatakan Farihin, Ki Danusela pun kemudian menerima tawaran dari Menantu nya ini dan mendapatkan gelar Ki Kuwu (Mbah Kuwu) sedangkan Pangeran Walangsungsang oleh masyarakat setempat pada saat itu diminta untuk menjadi wakil dari Ki Danusela sebagai Pangraksabumi yaitu orang yang memperhatikan dan memelihara keberadaan tanah pemukiman dengan gelar Ki Cakrabuana. Ki Danusela yang merupakan ayah dari Nyai Ratna Rilis yang mana Nyai Ratna Rilis sendiri adalah istri dari Pangeran Cakrabuna yang kelak nantinya akan memiliki keturunan yang diberi nama Pangeran Cerbon.
“Ki Danusela meninggal pada tahun 1447 Masehi, kemudian kedudukan kuwu digantikan oleh menantunya yakni Pangeran Cakrabuna atau Pangeran Walangsungsang. Ki Danusela sendiri dimakamkan di daerah Tukmudal (belakang Perumahan Taman Tukmudal Indah.red),” terangnya.
Lebih lanjut Farihin menceritakan, Pangeran Cakrabuna yang menggantikan posisi mertuanya ini pun kemudian mendapatkan gelar Ki Kuwu atau Mbah Kuwu, karena dianggap menjadi pemimpin ke dua setelah meninggalnya Ki Danusela.