Di sektor kesehatan, peningkatan mutu layanan menjadi prioritas. Menurutnya, RS Talaga yang baru dibangun tahun 2024 telah memperoleh akreditasi dan kini mampu memberikan layanan rawat inap.
“Peningkatan juga terjadi di RSUD Majalengka dan puskesmas dengan tambahan puskesmas pembantu serta mobil layanan kesehatan keliling,” jelasnya.
Di bidang ekonomi, Dedi menyatakan dampak positif dari program ‘Kuliner Night’ yang diselenggarakan di setiap kecamatan.
“UMKM meningkat menjadi sekitar 51 ribu unit, dari pedagang kecil hingga usaha makanan, yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat,” tutur Dedi Supandi.
Majalengka juga mengembangkan objek wisata melalui pengelolaan BUMDes, yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dalam infrastruktur, program ‘Reaksi Cepat Tambal Jalan’ telah diterapkan untuk meningkatkan aksesibilitas.
Dedi menegaskan, peningkatan IPM dan ekonomi berbanding lurus dengan penurunan angka kemiskinan. Ia optimistis angka kemiskinan Majalengka bisa turun hingga di bawah 10 persen dalam waktu dekat.