Meski tidak menyebut institusi manapun secara spesifik, Hamzaiya menyerukan agar semua pihak, pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh adat, hingga akademisi, tidak menutup mata terhadap ancaman moral yang mulai menyelinap di tengah masyarakat industri.
“Kita bukan hanya sedang membangun kawasan ekonomi. Kita sedang menentukan arah sejarah. Cirebon Timur bisa jadi contoh pembangunan beretika, atau justru jadi peringatan bahwa nilai-nilai bisa hancur oleh uang,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa pembangunan sejati bukan hanya soal angka investasi atau luasnya lahan industri, melainkan tentang keberanian masyarakat mempertahankan martabat daerahnya.
“Jangan jadikan Cirebon Timur sebagai laboratorium budaya asing yang kehilangan adab. Ini tanah leluhur. Bukan tempat menjual martabat,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Jagat media sosial kembali digegerkan dengan beredarnya informasi dugaan pesta seks yang melibatkan seorang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok di sebuah rumah kontrakan di Desa Kalibuntu, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon. Peristiwa yang terjadi pada Kamis malam (30/7/2025) itu sempat membuat geger warga sekitar, terutama setelah adanya penggerebekan oleh warga.