Perwakilan DJBM, Rina Kumala Sari, menyampaikan bahwa pembangunan jembatan menelan biaya Rp13,8 miliar dari APBN 2024–2025. Ia mengingatkan jembatan hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki dan kendaraan roda dua dengan kapasitas maksimal 40 orang sekali lintas.
“Kami minta warga menggunakan jembatan secara tertib dan aman. Jangan ada yang merusak atau melanggar aturan demi keselamatan bersama,” tegasnya.
Bagi warga, kehadiran jembatan gantung Babakan Losari Lor memberi dampak nyata. Akses ke sekolah, tempat kerja, hingga pasar menjadi jauh lebih cepat dan mudah. Tak hanya itu, perdagangan hasil pertanian dan peternakan pun diyakini akan semakin lancar.
Kini, jembatan di perbatasan Cirebon–Brebes itu bukan hanya simbol pembangunan infrastruktur, melainkan juga simbol persatuan yang menghubungkan dua daerah dan dua provinsi sekaligus.