Ia menambahkan, desa-desa yang menjadi lokasi industri juga harus mendapatkan prioritas pembangunan–baik infrastruktur, pendidikan, maupun kesehatan, agar tumbuh menjadi desa produktif dan mandiri secara fiskal.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Jabar Kuartal III Tahun 2025 mencapai 5,20 persen atau berada di atas rata-rata nasional sebesar 5,04 persen.
KDM menyebut capaian ini sebagai sinyal kuat efektivitas kolaborasi lintas sektor di Jawa Barat.
“Selama ini pertumbuhan ekonomi Jabar selalu di bawah rata-rata nasional. Hari ini kita berada di atasnya. Artinya ada kinerja kolaboratif dari pemerintah daerah, provinsi, hingga dunia usaha yang berjalan simultan,”ujar KDM.
Ia menilai, tren positif tersebut didorong oleh pembangunan infrastruktur yang masif, meningkatnya investasi, serta penguatan aktivitas produksi.
KDM memproyeksi manfaat pembangunan infrastruktur yang tengah digenjot akan mulai berdampak signifikan pada 2026, seiring meningkatnya penyerapan tenaga kerja dan kapasitas produksi industri.








