Menurutnya, pembelajaran secara daring membuat banyak anak terbiasa menggunakan handphone. Berawal dari hal itulah, banyak anak-anak meniru hal yang tidak pantas, yang dilihat melalui internet.
Bahkan Nuryani menyebutkan, dari 55 kasus kekerasan anak yang terjadi, 50 persen diantaranya, adalah kekerasan seksual.
“Pelakunya merupakan orang dekat. Baik itu keluarga atau orang yang dikenal,” kata Nuryani.
Untuk mencegah dampak buruk dari penggunaan ponsel, pihaknya saat ini sedang melakukan program parenting untuk siswa tingkat PAUD hingga SMP.
Parenting yang dilakukan yaitu, dengan melakukan terapi agar tidak ketergantungan dengan ponsel. Selain untuk mencegah ketergantungan dengan ponsel, pihaknya juga mengedukasi siswa untuk terhindar dari melakukan hal negatif akibat ponsel.
” Untuk mencegah dampak menggunakan ponsel dan internet, kita lakukan terapi dan edukasi untuk memanfaatkannya dengan baik,” kata Nuryani.
Rilis