Founder PT Reciki, Bhima Aries Diyanto menuturkan, bahwa teknis penggunaan teknologi ini, yaitu memisahkan sampah yang sebelumnya tercampur, dikelompokkan sesuai karakteristiknya.
Karena menurut Bima, ketika sampah tersebut bisa dipilah sesuai dengan kebutuhan dari Offtakernya, maka sampah itu berarti bisa dimanfaatkan.
” Tujuannya, yaitu mewujudkan sirkular ekonomi, menyuport bagi perusahaan daur ulang, terutama plastik,” kata Bima.
Sedangkan Residu plastik, ban, tekstil dan sampah makanan, itu juga akan diproses sesuai spesifikasi yg dibutuhkan.
Bima memperkirakan, jika teknologi ini sudah bisa dioperasikan di TPA Kubangdeleg, maka nanti bisa mengolah sampah sebanyak 500 ton sehari.
“Teknologi ini, diperkirakan bisa mengolah sampah sebanyak 500 ton sehari,” kata Bima.