Meski permasalahan terus berlarut, Muali menyebut FKKC belum mengambil sikap ekstrem. Ia masih berharap ada itikad baik dari Kuwu Tirja untuk memperbaiki situasi dan meningkatkan kualitas kepemimpinannya.
“Kalau dia tidak bisa menyelesaikan masalah, ya kembali lagi ke dirinya sebagai pemimpin. Harapan kami, masih ada komitmen dari beliau. Karena masa jabatannya masih panjang, delapan tahun. Sayang kalau tidak dimaksimalkan,” ucapnya.
Terkait desakan dari sebagian warga agar Kuwu Tirja mundur dari jabatan, Muali menegaskan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan Bupati, bukan FKKC.
“Kami hanya bisa memberi arahan dan masukan. Soal pemberhentian atau mundur, itu bukan wewenang kami. Jika masih bisa dibenahi, lebih baik diperbaiki. Tapi kalau tidak bisa, maka ikuti mekanisme dan aturan yang berlaku,” tegas Muali.
Di akhir pernyataannya, Muali mengajak semua pihak untuk kembali membuka ruang dialog dan mencari titik temu. Ia berharap agar pelayanan publik di Desa Hulubanteng tidak terganggu lebih lama akibat konflik internal yang berkepanjangan.