Menurut Aan, wajar jika publik mulai mempertanyakan keseriusan Pemkab dalam menangani persoalan jalan, karena anggaran yang dialokasikan selama ini masih jauh dari proporsional.
Tak hanya menyoroti soal besaran anggaran, Aan juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas pembangunan jalan ke depan. Ia menilai metode pelapisan jalan menggunakan aspal atau hotmix terbukti tidak tahan lama, dan seringkali hancur dalam hitungan hari setelah diperbaiki.
“Kalau memang ingin serius membangun, hentikan penggunaan aspal untuk jalan-jalan besar. Betonisasi jauh lebih kuat dan tahan lama. Ini soal efisiensi jangka panjang,” ujarnya.
Pernyataan Aan ini muncul setelah sebelumnya DPRD Kabupaten Cirebon melalui Ketua DPRD, Sophi Zulfia, menyoroti rendahnya alokasi anggaran belanja modal untuk perbaikan infrastruktur.
DPRD menilai banyak usulan warga soal jalan rusak diabaikan dalam penyusunan APBD, padahal kerusakan jalan kerap menjadi penyebab kecelakaan dan lambannya distribusi barang ke berbagai wilayah.