“Tawakkal bukan berarti diam. Tawakkal berarti berjuang sepenuh tenaga dan doa sepenuh hati. Buku tentang Kiai Abbas bisa selesai karena Allah membimbing lewat usaha keras kita,” ujarnya.
Sebagai putra daerah yang lahir di Setu, Plered, Cirebon, dan tumbuh di Majalengka, KH Asep merasa memiliki tanggung jawab moral untuk turut mengangkat nama besar KH Abbas.
Dirinya berharap sosok Kiai Abbas bisa menjadi simbol kebanggaan masyarakat Cirebon, Jawa Barat, dan bangsa Indonesia secara luas.
“Cirebon ini tanah besar, dan sudah saatnya memiliki pahlawan nasional yang bisa dibanggakan di tingkat nasional,” katanya.