“Kalau tidak ada TPA, TPQ, dan madrasah diniyah di tengah masyarakat, lalu apa artinya lembaga pendidikan besar seperti pondok pesantren, bahkan universitas? Pondasinya ada di pendidikan dasar itu,” tegasnya.
Karena itu, Kiai Muhammad BJ mengajak para orang tua, para ustaz, serta seluruh elemen masyarakat untuk terus mendorong anak-anak agar aktif mengikuti pendidikan keagamaan sejak dini.
“Mari kita tuntaskan pendidikan diniyah anak-anak kita. Jangan sampai mereka kapok atau berhenti di tengah jalan. Aktifkan terus TPA, TPQ, dan madrasah diniyah, karena di sanalah pendidikan paling penting dimulai,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Muhammad BJ juga mengenang sosok pamannya, KH. Ahsin Syifa Aqiel, yang dikenal memiliki kecintaan besar terhadap pengajaran kitab-kitab dasar kepada santri. Ia menyebut sang paman tak pernah lelah mengajarkan dan mengulang pelajaran yang sama.
“Kitab-kitab dasar diajarkan, diulang, dan diulang lagi. Bagi seorang guru, di situlah letak kenikmatan dan kepuasan tersendiri,” kenangnya.
