Lantai banyak yang retak, kursi dan meja juga rusak. Tapi mau bagaimana lagi, harus tetap dipakai,” kata Iin.
Ia juga menuturkan, salah satu ruang sempit bekas kantor terpaksa digunakan sebagai kelas 2 karena tidak ada lagi ruang yang tersedia.
“Itu ruang kecil, tapi tetap dipakai karena muridnya banyak,” tambahnya.
Saat ini, SDN 1 Curug Wetan memiliki 12 rombongan belajar (rombel) dengan jumlah 330 siswa. Idealnya, kata Iin, sekolah membutuhkan tambahan dua ruang kelas baru.
“Dengan jumlah siswa segitu, memang seharusnya ada tambahan rombel paling tidak dua kelas lagi agar pembelajaran lebih efektif,” jelasnya.
Guru lain, Asep Saefuddin Juhri, menuturkan bahwa pihak sekolah sudah beberapa kali mengajukan perbaikan ke Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Pendidikan.
“Sejak atap roboh tahun 2023, kami sudah ajukan perbaikan. Tahun kemarin juga kami ajukan lagi, tapi belum ada respon sama sekali,” ungkapnya.
Asep berharap pemerintah daerah segera menindaklanjuti kondisi ini agar keselamatan siswa dan guru tidak terancam.








