“Perjuangan pemekaran ini bukan milik segelintir orang, tetapi aspirasi masyarakat luas Cirebon Timur, mulai dari tokoh masyarakat, pemuda, akademisi, hingga pelaku usaha,” tegas Qorib.
Ia menegaskan, jika arah perjuangan terus melenceng, KPCT siap kembali mengambil peran utama dalam mengonsolidasikan gerakan pemekaran Cirebon Timur agar tetap berada di jalur perjuangan rakyat.
Hingga berita ini diturunkan, pihak FCTM belum memberikan pernyataan resmi terkait kritik yang dilayangkan KPCT.
Namun, sejumlah sumber internal menyebutkan agenda refleksi tersebut digelar di Kabupaten Kuningan dengan pertimbangan fasilitas, kenyamanan, serta kebutuhan teknis rapat evaluasi akhir tahun.
Polemik ini kembali membuka diskusi publik mengenai soliditas dan arah perjuangan para pegiat pemekaran Cirebon Timur ke depan.








