Tanpa perpanjangan waktu, laga dilanjutkan ke babak adu penalti. Di sinilah Young Guns Palimanan menunjukkan ketenangan dan akurasi. Lima penendangnya berhasil menaklukkan kiper lawan, sementara dua penendang dari Sumber Kidul gagal mencetak gol.
Sorak sorai pun pecah begitu penalti terakhir menggetarkan jala. Skuad Young Guns, termasuk pemain cadangan dan tim pelatih, langsung merayakan kemenangan di tengah lapangan, disambut euforia pendukung setia mereka.
Kuwu Sunarto menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya gelaran turnamen ini. Ia menekankan bahwa selain menjadi ajang adu gengsi antar tim desa, Kuwu Cup juga telah menjadi penggerak roda ekonomi dan ruang silaturahmi antarwarga.
“UMKM ikut hidup selama turnamen ini berjalan. Warung-warung ramai, pedagang kaki lima laris. Ini bukti bahwa sepakbola juga bisa menggerakkan ekonomi,” ujarnya.
Lebih dari sekadar hiburan, Sunarto berharap turnamen ini bisa memotivasi para pemuda desa agar terus menekuni sepakbola secara serius.
“Siapa tahu dari turnamen seperti ini lahir pemain profesional. Ini langkah awal bagi mereka yang punya mimpi besar,” tambahnya.
