Cirebon : Mang Bondol alias Suharsono, memberikan kesaksikan yang mengejutkan, dengan meyakinkan bahwa Pegi Setiawan berada di Bandung saat pembunuhan dan perkosaan Vina terjadi pada tahun 2016 silam.
Menurut Bondol, ia berani membuktikan bahwa rekannya itu bukanlah pelaku peristiwa tragis itu. Karena menurut Bondol, Pegi sempat mengantar dirinya pulang ke Cirebon, pada saat peristiwa Vina terjadi.
Bondol mengisahkan, dirinya diajak oleh Pegi untuk bekerja pada orang tuanya di Bandung, sebagai kuli bangunan. Menurut Bondol, Pegi menelfon dirinya dan menanyakan aktivitas bondol.
” Pegi tanya ke saya, Mang Bondol lagi nganggur nggak, kesini aja ke Bandung,” kata Bondol, Minggu 26 Mei 2024.
Bondol masih mengingat, dirinya berangkat ke Bandung pada 21 Agustus 2016. Sedangkan Pegi dan suadaranya yaitu Parman dan Ibnu, sudah berada di Bandung.
Namun baru seminggu bekerja, Bondol merasa tidak betah dan akhirnya meminta untuk pulang ke Cirebon. Bondol masih ingat, saat itu ia pulang, usai menerima upah hasil kerjanya, yaitu 27 Agustus 2016, atau tepat pada hari kejadian Vina.
Ketika hendak pulang, Mang Bondol diantar oleh Pegi, Robi dan Parman sampai tempat pemberhentian angkot, sekitar pukul 20.00 di Bandung.
Bondol kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Bus dari Terminal Leuwipanjang dan turun di bawah fly over Kepongpongan pada pukul 23.00 pada hari yang sama.
” Saat itu, saya melihat rame-rame diatas jembatan,” ujar Bondol.
Saat dirinya naik keatas jembatan, ia akhirnya mengetahui, bahwa terjadi kecelakaan. ia sendiri tidak mengetahui siapa korbannya, yang akhirnya diketahui bernama Vina dan Eky.
Ia kemudian kaget, begitu mendengar informasi bahwa peristiwa kecelakaan tersebut adalah pembunuhan dan rumah Pegi digrebek polisi. Saat itu ujar Bondol, Pegi dituduh sebagai pelaku dari pembunuhan tersebut.
Pegi kemudian mendatangi rumah Pegi dan menanyakan informasi tersebut kepada Kartini, ibu kandung dari Pegi Setiawan. Bondol mengaku tidak yakin bahwa pelaku kejahatan tersebut adalah Pegi.
” Masa pegi ana loro? (masa Pegi ada dua). Jam 8 malam masih antar saya pulang di Bandung,” kata Bondol.
Bondol sangat yakin, bahwa Pegi tidak terlibat dalam kejahatan yang akhirnya membuat diirnya terancam hukuman mati itu.