Masyarakat Sipil Cirebon Desak Transparansi Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di RSUD Waled

Iklan bawah post

R. Hamzaiya menilai, kasus ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen moral dan profesionalisme tenaga medis di seluruh Indonesia.

“Institusi pelayanan kesehatan harus menjadi ruang yang aman dan beretika tinggi. Jika ada dugaan pelanggaran seperti ini, maka tanggapan cepat, terbuka, dan berperspektif korban adalah hal mutlak. Kami percaya RS Waled dapat menjadi contoh bagi rumah sakit lain dalam membangun budaya transparansi,” ungkapnya.

Melalui rilis ini, masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan persekusi atau menyebarkan identitas korban, demi menjaga asas praduga tak bersalah dan melindungi hak-hak semua pihak yang terlibat.

Rilis tersebut diharapkan dapat menjadi dasar bagi kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat penegak hukum, lembaga medis, dan masyarakat dalam memastikan bahwa kasus dugaan pelecehan seksual di RSUD Waled dapat ditangani secara adil, transparan, dan berpihak pada korban.

Sementara itu, saat hendak dikonfirmasi mengenai perkembangan kasus tersebut, pihak RSUD Waled melalui Wakil Direktur belum memberikan keterangan resmi. Pesan konfirmasi yang dikirimkan melalui aplikasi WhatsApp hingga berita ini diterbitkan belum mendapatkan respons.

Iklan dalam post

Pos terkait

Iklan bawah post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *